Salah satu kompetensi yang harus dikuasi oleh guru adalah evaluasi pembelajaran. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran, yaitu mengevaluasi suatu pembelajaran termasuk didalamnya melakukan penilaian proses dan hasil belajar. Kompetensi tersebut sejalan pula dengan instrumen penilaian kemampuan guru, yang salah satu indikatornya adalah melakukan evaluasi pembelajaran. Dan masih banyak lagi model yang menggambarkan kompetensi dasar yang harus dikuasai guru. Hal ini menunjukan bahwa pada semua model kompetensi dasar guru selalu menggambarkan dan menyaratkan adanya kemampuan guru dalam mengevaluasi pembelajaran, sebab kemampuan dasar yang mutlak harus dimiliki oleh setiap guru atau calon guru. Oleh sebab itu, wajar dan logis jika semua mahasiswa program studi pendidikan, seperti PGSD, PGTK dan program pendidikan lainnya.
Pengertian Evaluasi
Tidak salah lagi, mungkin kita pernah atau bahkan sering membaca buku-buku tentang evaluasi yang didalamnya menjelaskan ari beberapa istilah yang hampir sama tetapi berbed, seperti evaluasi, penilaian, pengukuran dan tes.
Daalam sistem pembelajaran (maksudnya pembelajaran sebagai suatu sistem), evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keaktifan suatu pembelajaran. Dan hasil yang diperoleh dari evaluasi dapat dijadikan balikan (Feed Back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran. Disekolah pun kita sering mendengar bahwa guru sering memberikan ulangan harian, ujian akhir semester, ujian blok, tagihan, tes tertulis, tes lisan, tes tindakan, dan lain sebagainya.
Selanjutnya tentang istilah evaluasi, menurut carl H. Witherington (1952). “ an evaluation is a declaration that someting has or does not have value.” Sedangkan menurut Guba dan Lincoln (1985), bahwa evaluasi sebagai “ a process for describing an evaluand and judging it’s merit and worth”. Jadi, evaluasi adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik dan menimbangnya dari segi nilai dan arti. Definisi ini menegaskan bahwa evaluasi berkaitan dengan nilai dan arti. Proses dan hasil evaluasi sangat dipengaruhi oleh beragam pengamatan, latar belakang dan pengalaman praktis evaluator itu sendiri.
Dari beberapa rumusan tentang evaluasi ini, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan. Berdasarkan pengertian di atas, ada beberapa hal yang perlu dijelaskan lebih anjut, yaitu:
- Evaluasi merupakan suatu proses bukan suatu hasil (produktif). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi. Membahas tentang evaluasi berarti mempelajari bagaimana proses pemberian pertimbangan mengenai kualitas sesuatu. Gambaran kualitas yang dimaksud merupakan konsekuensi logis dari proses evaluasi yang dilakukan. Proses tersebut tentu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan, dalam arti terencana, sesuai dengan prosedur dan prinsip serta dilakukan secara terus-menerus.
- Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas sesuatu, terutama yang berkenaan dengan nilai dan arti. S Hamid Hasan (1988) secara tegas membedakan kedua istilah tersebut sebagai berikut: Pemberian nilai dilakukan apabila seorang evaluator memberikan pertimbangannya mengenai evaluan tanpa menghubungkannya dengan sesuatu yang bersifat dari luar. Sedangkan arti, berhubungan dengan posisi dan peranan evaluan dalam suatu konteks tertentu. Dan tentu saja kegiatan evaluasi yang komprehensif adalah yang meliputi baik proses pemberian keputusan tentang nilai dan proses keputusan tentang arti, tetapi hal ini tidak berarti bahwa suatu kegiatan evaluasi harus selalu meliputi keduanya.
Kembali lagi bahwa, penilaian dan evaluasi sebenarnya memiliki persamaan da perbedaan. Persamaannya adalah keduannya memiliki pengertian meniai atau menentukan nilai sesuatu. Disamping itu, alat yang digunakan untuk mengumpulkan datanya juga sama, sedangkan perbedaannya terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Sedangkan pengukuran hanya merupakan salah satu langkah yang mungkin dipergunakan dalam kegiatan evaluasi.
Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran
Sebagaiman telah dikemukakan sebelumnya, bahwa pembelajaran sebagai suatu sistem yang memiliki berbagai komponen yang saling berinteraksi, berinterelasi dan berinterdependensi. Salah satu momponen pembelajaran adalah evaluasi. Begitu juga dalam prosedur pembelajaran, salah satu langkah yang harus ditempuh guru adalah evaluasi. Dengan demikian, dilihat dari berbagai konteks pembelajaran, evaluasi mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis karena evaluasi merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan dari pembelajaran itu sendiri.