logo blog
Sela Sela Sela
Terima kasih atas kunjungan Anda di website Jendela Pendidikan,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.

PENGERTIAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

PENGERTIAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
Tujuan pendidikan islam secara keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang yang membuatanya menjadi insan kamil dengan pola takwa, insan kamil artinya manusia utuh rohani dan jasmani dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena takwanya kepada Allah SWT

A. PENGERTIAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
Istilah “tujuan” atau “sasaran” atau “maksud” dalam bahasa arab dinyatakan dengan ghayat atau ahdaf atau maqasid. Dalam bahasa inggris, istilah “tujuan” dinyatakan dengan “goal atau purpose atau objective atau aim. Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertian yang sama, yaitu suatu arah perbuatan atau yang hendak mencapai melalui upaya atau aktivitas. Tujuan, menurut Zakiah Daradjat , adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah suatu usaha atau kegiatan selesai. 

Menurut Zakiah Daradjat yang di kutip oleh Nur Uhbiyati bahwa tujuan pendidikan islam secara keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang yang membuatanya menjadi insan kamil dengan pola takwa, insan kamil artinya manusia utuh rohani dan jasmani dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena takwanya kepada Allah SWT. Ini mengandung arti bahwa pendidikan islam itu diharapakan menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakatnya sereta sengang dan gemar mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam dalam berhubungan dengan Allah dan sesamanya, dapat mengambil manfaat yang semakin meningkat dari alam semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia dan di akhirat nanti. 

B. TAHAP-TAHAP TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
Abu Ahmadi  mengatakan bahwa tahap-tahap tujuan pendidikan Islam meliputi; tujuan tertinggi/ terakhir, tujuan umum, tujuan khusus, dan tujuan sementara.

1. Tujuan Tertinggi/ Terakhir
Tujuan ini bersifat mutlak, tidak mengalami perubahan dan berlaku umum, karena sesuai dengan konsep ketuhanan yang mengandung kebenaran mutlak dan universal. Tujuan tertinggi tersebut drumuskan dalam satu istialh yang disebut “insan kamil” (manusia paripurna). Dengan demikian, indikator dari insan kamil tersebut adalah :
  • Menjadi hamba Allah (QS. Adj-Djariat: 56)
  • Mangantarkan subjek didik menjadi khalifah. Allah di bumi, yang mampu memakmurkan bumi dan melestarikannya dan lebih jauh lagi, mewujudkan rahmat bagi alam sekitarnya, sesuai dengan tujuan penciptaannya, dan sebagai konsekuensi setelah menerima Islam sebagai pedoman hidup (QS. Al-Baqarah: 20)
  • Untuk memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, baik individu maupun masyarakat (QS. Al-Qashash: 77).

2. Tujuan Umum
Tujuan umum berfungsi sebagai arah yang taraf pencapaiannya dapat diukur karena menyangkut perubahan sikap, perilaku dan kepribadian peserta didik . Dikatakan umum karena berlaku bagi siapa saja tanpa dibatasi ruang dan waktu, dan menyangkut diri peserta didik secara total.
Pendidikan adalah upaya pengembangan potensi atau sumber daya insani berarti telah mampu merealisasikan (self realisation), menampilkan diri sebagai pribadi yang utuh (pribadi muslim). Tercapainya self realisation yang utuh itu merupakan tujuan umum pendidikan Islam yang proses pencapaiannya melalui berbagai lingkungan atau lembaga pendidikan, baik pendidikan keluarga, sekolah atau masyarakat secara formal, nonformal, maupun informal. 

3. Tujuan Khusus 
Tujuan khusus adalah pngkhususan atu operasional tujuan tertinggi/ terakhir dan tujuan umum (pendidikan Islam). Tujuan khusus bersifat relatif sehingga dimungkinkan untuk diadakan perubahan dimana perlu sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan, selama tetap berpijak pada kerangka tujuan tertinggi/ terakhir dan umum itu. Pengkhususan tujuan tersebut dapat didasarkan pada:

  • Kultur dan cita-cita suatu bangsa. Setiap bangsa pada umumnya memiliki tradisi dan budaya sendiri-sendiri. Perbedaan antara berbagai bangsa inilah yang memungkinkan sekali adanya perbedaan cita-citanya. Sehingga terjadi pula perbedaan dalam merumuskan tujuan yang dikehendakinya di bidang pendidikan. 
  • Minat, bakat, dan kesanggupan subyek didik. Islam mengakui perbadaan individu dalam hal minat, bakat, dan kemampuan. 
  • Tuntutan situasi, kondisi pada kurun waktu tertentu. Apabila tujuan khsusus pendidikan tidak mempertimbangkan faktor situasi dan kondisi pada kurun waktu tertentu, maka pendidikan akan kurang memiliki daya guna, dan minat serta perhatian peserta didik tidak akan timbul. 
4. Tujuan sementara
Tujuan sementara itu tergantung faktor dimana peserta didik itu tinggal atau hidup. Dengan berangkat dari pertimbangan kondisi itulah pendidikan Islam bisa menyesuaikan diri untuk memenuhi prinsip dinamis dakam pendidikan dengan lingkungan yang bercorak apapun, yang membedakan antara satu wilayah dengan wilayah yang lain, yang penting orientasi dan pendidikan itu tidak keluar dari nilai-nilai ideal Islam. 
Menurut Zakiah Daradjat, tujuan sementara itu merupakan tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal.



DAFTAR PUSTAKA

Ahmad tafsir, 2012, Ilmu pendidikan islam, Bandung, Remaja rosda karya.
Nur Uhbiyati, 1999, Ilmu pendidikan islam, Bandung, Pustaka setia.
Ramayulis, 2012, Ilmu pendidikan islam, Jakarta, Kalam mulia.
Zakiyah Daradjat,2008, Ilmu pendidikan islam, Jakarta, Bumi aksara
http://ahmad-sholihin.blogspot.com/2013/11/konsepsi-islam-tentang-manusia.html

Enter your email address to get update from jendela pendidikan.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Copyright © 2013. Jendela Pendidikan - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger