logo blog
Sela Sela Sela
Terima kasih atas kunjungan Anda di website Jendela Pendidikan,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.

PANCASILA DAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA


Bagaimana mengembalikan karakter bangsa? Ini pertanyaan yang menggelisahkan ketika bangsa ini melaju tanpa jati diri. Pancasila yang merupakan elaborasi alias penggarapan secara cermat nilai-nilai kebijakan lokal, etika, dan agama yang berlaku universal dan sangat khas di indonesia, hanya bisaa diterapkan mulai pendidikan sejak dini, dalam keluarga sampai ke ruang-ruang kelas.

Permasalahannya adalah, media massa-terutama televisi yang masuk kerumah-rumah telah menggantikan peran orang tua, para agamawan, dan guru dalam mendidik anak. Ini merupakan tantangan tersendiri. Karena persoalannya bagaimana menyaring pengaruh negatif dari televisi.

Para ilmuan dibidang komunikasi massa meyakini bahwa setiap manusia memiliki filter atau saringan untuk menangkis informasi yag masuk. Saringan ini bisa saja berfungsi dengan baik, apabila moralitas seseorang baik pula, yang dibangun oleh keluarga, lingkungan, dan agama atau ideologi.

Download: KUMPULAN SILABUS DAN RPP KURIKULUM 2013 SMA/MA LENGKAP

Moralitas yang merupakan penentu karakter, selalu menjadi konsentrasi para ahli untuk membangun masyarakat atau budaya yang berkarakter. sejak abd yang lalu, bahwa socrates merupakan seorang filusuf yunani, mewanti-wanti terhadap perkembangan sebuah karakter, bahwa tujuan yang paling mendasar dari pendidikan adalah untuk membuat seseorang menjadi baik dan cerdas. Senada dengan itu, bahkan Nabi Muhammad SAW, telah menegaskan bahwa misi utama dalam sebuah pendidikan yaitu untuk mengupayakan pembentukan karakter yang mulia atau mempunyai akhlakul karimah. Tokoh pendidikan barat pun meng’iya’kan, seperti Globe, bahwa moral, akhlak, atau karakter adalah tujuan yang tidak terhindarkan dari dunia pendidikan.

Indonesia sendiri merupakan masyarakat yang beragama, masih teramat sulit untuk mengambil salah satu ideologi untuk membentuk karakter bangsa. Ketika pancasila dirumuskan menjadi falsafah hidup dan dasar negara, Pancasila adalah panduan jenius lokal yang sifatnya universal, bahkan terkandung dalam ajaran apapun, terutama Islam. Pancasila bisa dibilang jalan tengah antara nilai-nilai luhur yang ada dalam sosialisme dan liberalisme.

Lantas bagaimana mengarahkan nilai-nilai luhur pancasila ke dalam sekolah, kalo menurut Sindung Tjahyadi, nilai Ketuhanan YME dalam sila pertama dapat dijadikan acuan pembelajaran beberapa nilai. Salah satunya adalah nilai toleransi antar umat beragama. Begitu juga dengan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang menjadi bagian penting dalam karakter bangsa. 
Baca juga: MUSIK DAN KECERDASAN EMOSIONAL
Dan soal keberagamaan bangsa yang terdiri dari berbagai suku bangsa, dalam sila Persatuan Indonesia mampu diuraikan dengan mengenalkan budaya Indonesia secara fisik. Pelajaran mengenai sila ketiga ini, harus membentuk rasa cinta terhadap tanah air. Lalu mengenai sila keempat, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, para guru harus menanamkan inilah acuan dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Para pendidik harus menanamkan nilai demokrasi yang mendasar adalah taat asas, sesuai prosedur dan menghargai martabat orang lain sesuai hati nurani.

Ketika kepekaan sosial menunjukan tanda-tanda meluntur, para pendidik/guru harus berperan mengajarkan nilai-nilai luhur sila kelima. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yang merupakan basis kepekaan sosial yang sangat mendasar. Manusia yang berkarakter selalu berjuang untuk sesama, bukan untuk dirinya sendiri yang individualis.

Diatas merupakan ulasan tentang Pancasila dan Pendidikan Karakter Bangsa, karena tentu pelajaran Pancasila bukan ditentukan oleh angka dalam nilai raport, tetapi harus dinilai dari prilaku si anak dalam kesehariannya di sekolah, bahkan di rumah.

Enter your email address to get update from jendela pendidikan.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Copyright © 2013. Jendela Pendidikan - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger