logo blog
Sela Sela Sela
Terima kasih atas kunjungan Anda di website Jendela Pendidikan,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL


Dalam perspektif pendidikan, spirit posmodernisme tampak jelas ketika kita memasuki ruang-ruang pentingnya penghargaan atas keberagaman baik yang dimiliki oleh setiap individu maupun sebagai sebuah komunitas masyarakat. Oleh karena itu, salah satu penanda yang jelas menyeruak adalah pentingya merayakan pendidikan multikultural.



Pendidikan multikultural menjadi sangat penting untuk diimplementasikan dalam sistem pendidikan di indonesia karena memang indonesia memiliki beragam etnis dan budaya. Guna membantu anak didik agar menjadi manusia yang demokratis, memiliki rasa kemasyarakatan dan kebangsaan, maka konsepsi pendidikan yang multikultural adalah sebuah keharusan. Dalam kaitan ini Suparno menyatakan bahwa : Pendidikan multikultural membantu siswa mengerti, menerima, dan menghargai orang dari suku, budaya, dan nilai berbeda. Untuk itu, anak didik perlu diajak melihat nilai-nilai budaya lain, sehingga mereka akan mengerti secara dalam yang akhirnya dapat menghargainya. Modelnya dengan menyembunyikan budaya lain, atau menyeragamkan sebagai budaya nasional, sehingga budaya lokal hilang.

Konsepsi pendidikan multikultural seperti diatas merupakan koreksi terhadap peraktik model pendidikan lama memiliki sebuah kecenderungan untuk menyeragamkan. Dalam konteks muatan budaya, maka paradigma tersebut kemudian lebih mengedepankan ide-ide budaya nasional yang penerjemahannya menjadi hilangnya spirit lokal.


Konsepsi seperti diatas akan menuntut sejumlah perubahan yang harus dialami dan dilakukan guru dalam mengelola pembelajaran diatas. Dalam kaitan ini lebih jauh Suparno menyatakan bahwa: Peran guru dalam pendidikan multikultur juga amat penting. Guru harus mengatur dan mengorganisir isi, proses, sitasi, dan kegiatan sekolah secara multikultur, dimana setiap siswa dari berbagai suku, jender, ras, berkesempatan untuk mengembangkan dirinya dan saling menghargai perbedaan itu. Guru sebagai pendidik perlu menekankan diversity dalam pembelajaran, antara lain 1) mendiskusikan sumbangan aneka budaya dan orang dari suku lain dalam hidup bersama sebagai bangsa; dan 2) mendiskusikan bahwa semua orang dari budaya apapun ternyata juga menggunakan hasil kerja orang lain dari budaya lain. Dalam pengelompokan siswa di kelaspun kegiatan di luar kelas guru diharapkan memang melakukan keragaman itu.

Upaya guru dalam pengelolaan kelas sejalan dengan pendapat diatas adalah memberikan ruang-ruang bagi tumbuhnya kekayaan latar budaya setiap siswa disamping pula memperhatikan keragaman gender, ras dan agama. Perjuangan sistem pendidikan yang multikultur ini dilandasi oleh munculnya gerakan posmodernisme. Seperti yang dikatakan Salam dalah hal ini menyatakan bahwa; Seiring dengan munculnya posmodernisme, sebuah pendekatan baru dalam pendidikan tampil yakni” pendekatan pendidikan multikultural”.


Berdasarkan pemikiran diatas bahwa pendidikan multikultur adalah suatu konstruk pendidikan yang menempatkan apresiasi terhadap keragaman ekspresi budaya. Dalam konteks Indonesia yang memiliki keragaman budaya, maka pendidikan multikultur sangatlah tepat. Sebab menurut Salam (2004) pengelolaan pembelajaran pendidikan multikultur dapat dilakukan dengan tiga pilihan model yakni; model pengenalan, model pengamalan, dan model perombakan. Model pendidikan multikultur ini merupakan salah satu penanda dari paradigma pendidikan yang lebih bermartabat. Model pendidikan ini jelas menolak universalitas pengetahuan yang dijunjung oleh kalangan modernis. Akan tetapi semua itu tidak ada apa-apanya manakala kita selaku pendidik yang bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan hanya duduk manis dan kesekolah sekedar untuk menggugurkan kewajiban, jika itu yang melanda kaum pendidik kita, maka perubahan paradigma pendidikan, perubahan kurikulum dan manajemen pendidikan tidak mengubah sedikitpun pola berfikir dan bertindak kita, sudah tentu semoga ini tidak demikian adanya.

Enter your email address to get update from jendela pendidikan.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Copyright © 2013. Jendela Pendidikan - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger