Mendidik bukan hanya sekedar pekerjaan otak semata, melainkan peran hati juga penting untuk menunjang dalam mendidik anak. Karena dorongan hati yang ikhlas dalam mendidik akan membuahkan generasi penerus berintelektual tinggi dan kepribadian yang matang. Ini lah salah satu prinsip yang baik bagi seorang tenaga pendidik atau guru. ia berusaha membangun sebuah kesadaran, semuang yang terjadi bahkan akan terjadi yang bermula dari kepribadian yang tinggi dari dalam diri. Jika ingin membuahkan anak didik yang baik, tentu guru harus berbuat baik pula, jika mendambakan anak didik yang cerdas, tentu gurunya juga harus cerdas, sesuai pribahasa baik buruknya anak didik yaitu tergantung yang mendidiknya.
Peran hati dalam mendidik seperti keikhlasan, kejujuran dan kedisiplinan menjadi sebuah kepentingan dalam mendidik anak. Mengapa demikian, karena kejujuran adalah modal dasar untuk membentuk jiwa yang tangguh, penuh dedikasi dan disiplin dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari. Selain kejujuran disiplin juga harus di terapkan dalam mendidik, karena disiplin merupakan modal dasar untuk membentuk bibit-bibit unggul yang selalu haus prestasi dan merupakan sikap mental seseorang yang mengandung kerelaan mematuhi, ketentuan, peraturan, dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab. Langkah seperti itulah yang penting dan seharusnya diterapkan para pendidik dalam mendidik anak didiknya.
Banyak tantangan yang dihadapi sang guru di sekolah sejakawal mengajar. Misalnya, kondisi lingkungan pendidikan yang belum kondusif, murid-murid yang beragam karakter, serta sarana-prasarana pendidikan yang belum mendukung terhadap proses belajar-mengajar.
Segala perbedaan latar belakang anak didiknya oleh sang guru dianggap sebagai pembelajaran. Sekolah dikenalkan kepada siswa sebagai semacam laboratorium multikultur, sehingga anak mengenal kondisi yang memang sudah seharusnya. inilah teladan guru yang mampu merekatkan sikap atau rasa persatuan dengan tetap menerapkan sikap prestatif pada siswa. Baca juga [PENTINGNYA KASIH SAYANG DALAM MENDIDIK ANAK]
Peran guru di sekolah penting dalam mengembangkan nilai kejujuran pada anak sejak usia dini. Misalnya memberi sanksi terhadap murid yang bertindak tidak jujur saat ujian berlangsung. Dengan demikian dapat melatih anak untuk disiplin dan bertindak jujur. Anak tahu kalau berlaku tidak jujur akan merugikan dirinya sendiri. Guru juga dapat memberikan ajaran-ajaran mengenai arti dan manfaat kejujuran kepada anak murid.
Sesungguhnya peran guru dalam membangun tradisi kejujuran akademik ada tiga aspek, pertama; membangun kejujuran harus dimulai dari dirinya sendiri sebagai seorang guru, yakni antara perkataan, perbuatan dan tindakan harus sesuai dengan norma-norama yang berlaku. Kedua; sebagai seorang guru, yang tugas utamanya adalah mendidik, melatih, mengarahkan, menilai dan mengevaluasi kepada peserta didiknya, maka guru mempunyai kewajiban untuk membentuk karakter anak didiknya memiliki sikap disiplin, jujur, mandiri, demokratis dan bertangungjawab. Ketiga; guru secara akademik juga mempunyai tanggunjawab untuk membesarkan lembaga (sekolah), maka dalam konteks ini guru harus mampu membangun dan memberi keteladan kepada teman seprofesinya untuk terus menerus menanamkan nilai-nilai kejujuran baik untuk dirinya (teman seprofesi), maupun peserta didiknya melalui mata pelajaran yang di ampu.